Morowali – Sebuah video berisi pernyataan Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) mendadak viral dan menuai kecaman. Ucapan yang dilontarkan dalam video tersebut dianggap melecehkan nama Bungku dan langsung memicu reaksi keras dari Forum Rakyat Bersatu Morowali (Forbes Morowali).
Bagi Forbes Morowali, apa yang disebut sebagai candaan itu bukan sekadar gurauan. Ucapan tersebut dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap identitas kedaerahan, sesuatu yang seharusnya dijunjung tinggi dan dihormati. Identitas daerah, kata mereka, adalah kehormatan bersama yang tidak layak dijadikan bahan olok-olok.
Ketua Umum Forbes Morowali, Abd. Jamil atau akrab disapa Bung Hanto, menegaskan bahwa pernyataan Rektor UNM itu telah melukai hati masyarakat Bungku.
“Pernyataan itu jelas mencederai martabat masyarakat Bungku. Kami menuntut Rektor UNM segera memberikan klarifikasi terbuka dan menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Bungku,” tegas Bung Hanto, Sabtu (16/08/2025)
Ia menambahkan, insiden ini harus menjadi pelajaran penting bagi siapa pun untuk berhati-hati dalam berbicara, terlebih di ruang publik. Saling menghormati antaridentitas kedaerahan, menurutnya, adalah kunci menjaga keberagaman, persatuan, dan martabat bersama.
Bung Hanto juga memperingatkan bahwa Forbes Morowali tidak akan tinggal diam jika penghinaan terhadap identitas Bungku kembali terjadi.
“Jangan pernah merendahkan kehormatan masyarakat Bungku dalam bentuk apa pun. Harga diri daerah adalah garis merah yang tidak bisa ditawar,” tegasnya lagi.
Forbes Morowali mendesak Rektor UNM segera mengambil langkah nyata melalui klarifikasi resmi dan permintaan maaf terbuka. Hal itu dianggap penting untuk meredakan kekecewaan masyarakat serta menjaga hubungan baik antar daerah.
Yohanes
