Kades Laroenai: Tawakal
Morowali, Sulawesi Tengah – Warga di wilayah Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, mulai mengkhawatirkan keselamatan pengguna jalan menyusul aktivitas tambang di sekitar perbatasan Desa Sambalagi dan Desa Laroenai. Aktivitas tersebut diduga melibatkan kegiatan blasting (pengeboman) di area Krusher salah satu perusahaan tambang PT. Mineral Bumi Puluti (MBP) yang beroperasi di wilayah tersebut.
Sejumlah warga mengaku khawatir karena kegiatan blasting tersebut berpotensi membahayakan pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi, meski jaraknya cukup jauh dari pemukiman penduduk.
“Walaupun jauh dari rumah warga, tapi tetap saja berisiko bagi orang yang lewat. Kalau ada ledakan tiba-tiba, siapa yang bisa jamin keselamatan?” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi mengenai aktivitas tambang tersebut, Kepala Desa (Kades) Laroenai, Tawakal, pada Jumat (17/10/2025), merespons dengan nada tinggi.
“Jangan tanya-tanya saya! Siapa masyarakat yang melapor itu, kasih nomor teleponnya, biar saya hubungi,” ujarnya dengan nada emosi melalui WhatsApp.
Tawakal menegaskan bahwa persoalan keselamatan jalan bukan menjadi tanggung jawabnya.
“Itu bukan urusan saya. Perusahaan itu punya izin, tidak mungkin tidak ada izinnya. Soal jalan, ya memang mereka pakai sekitar 300 meter. Mungkin yang sering lewat warga Sambalagi, tapi di sana juga ada security,” jelasnya.
Namun ketika kembali ditanya mengenai wilayah izin usaha pertambangan (IUP) tempat kegiatan blasting dilakukan, Tawakal sempat menjawab singkat bahwa lokasi tersebut masuk wilayah Desa Laroenai. Saat wartawan mencoba mengonfirmasi lebih lanjut, Tawakal kembali menolak memberikan keterangan tambahan.
“Tidak usah tanya-tanya saya, itu bukan urusan wartawan,” katanya dengan nada tinggi.
Sikap emosional Kades Laroenai saat dikonfirmasi menimbulkan tanda tanya di kalangan warga. Mereka berharap ada pihak berwenang, termasuk pemerintah daerah dan instansi terkait, turun langsung meninjau kegiatan tambang di wilayah tersebut untuk memastikan bahwa aktivitas perusahaan tidak membahayakan keselamatan masyarakat sekitar.
(Yohanes)
