Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Hukum & Kriminal

Tragedi Kematian Bayi, Korban Serahkan Penanganan kepada Pihak Berwajib

310
×

Tragedi Kematian Bayi, Korban Serahkan Penanganan kepada Pihak Berwajib

Sebarkan artikel ini

Morowali, Sulawesi Tengah — Kasus dugaan kelalaian medis yang berujung pada kematian seorang bayi di Kabupaten Morowali kembali mendapat perhatian. Ramdana, ibu dari bayi tersebut, menyatakan bahwa seluruh proses penyelesaian kini telah ia serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib.

“Saya mau fokus pemulihan, Kak. Sudah saya serahkan kepada pihak berwajib,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (24/11/2025).

Sebelumnya, Ramdana menjelaskan bahwa sejak memasuki masa akhir kehamilan ia telah berkonsultasi dengan dua dokter berbeda:

Dr. Hendra, Spesialis Kandungan

Dr. Ani, Dokter Umum

Keduanya memberikan hasil USG yang sama dan menyarankan persalinan melalui operasi sesar (SC) karena ukuran bayi dinilai besar dan berisiko.

Mengacu pada rekomendasi tersebut, Ramdana mengurus rujukan di Puskesmas Bahomotefe untuk melanjutkan pemeriksaan di RSUD Bungku. Namun menurut pengakuannya, dokter spesialis di RSUD Bungku, Dr. Farhat, menyatakan bahwa perkiraan berat bayi hanya 2,8 kg dan masih aman dilahirkan secara normal. Ia kemudian diarahkan kembali ke Puskesmas Bahomotefe untuk menjalani persalinan normal.

Dua minggu kemudian, ketika memasuki masa pembukaan dan ketuban pecah sekitar pukul 02.00 dini hari, Ramdana kembali meminta tindakan SC karena merasa kondisi janin tidak memungkinkan lahir normal. Namun ia mengaku harus menunggu berjam-jam agar rujukan disetujui.

“Saya menunggu sampai jam 11 siang. Waktu itu kepala bayi sudah di pintu. Saya berjuang hampir tiga jam dengan kondisi lemah,” ujarnya.

Proses persalinan kemudian dilakukan dengan bantuan sekitar lima tenaga medis. Bayi Ramdana lahir dalam keadaan tidak bernyawa, sementara dirinya mengalami luka robek parah serta trauma fisik dan emosional.

Hingga laporan ini diterbitkan, Ramdana menyebut belum ada klarifikasi maupun penyelesaian resmi dari pihak RSUD Bungku maupun Puskesmas Bahomotefe terkait dugaan kelalaian yang terjadi.

“Sampai detik ini belum ada titik terang dari kedua belah pihak. Saya menuntut pertanggungjawaban dokter dan tenaga medis atas kematian bayi saya,” tegasnya.

 

(Yohanes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250