Halsel – Hakikat demokrasi adalah dasar penempatan kekuasaan politik tertinggi berada di tangan rakyat, sehingga praktek demokrasi benar-benar murni dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Meski demikian, sudah menjadi rahasia umum praktek demokrasi kita kadang di giring ke berbagai macam cara untuk meraup suara, baik politik Identitas, money politik bahkan komponen birokrasi di jadikan alat politik setiap pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Dari Data KPU RI, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara adalah salah satu dari 508 Kabupaten/kota se-Indonesia yang menyelenggarakan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Pantawan media ini, tahapan demi tahapan pilkada 2024 Kabupaten Halmahera Selatan tela di lalui sejumlah figur Calon Bupati dan wakil Bupati hingga sampai pada tahapan pendaftaran di KPU Halmahera Selatan.
Sedikitnya terdapat empat pasangan calon dukungan partai politik yang mendaftar ke KPU untuk Pilkada 2024 Kabupaten Halmahera Selatan, Yakni Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin (Bassam-Helmi) sebagai Paslon petahana, selanjutnya Bahrain Kasuba dan Umar H. Soleman (BK-UHS), selain itu Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan Muhtar) dan Jarsi Usman dan Muhlis Jafar (Jasri-Muhlis).
Ke empat Paslon tersebut rata rata berlatar belakang politisi dan beragam suku, Bassam Kasuba Adalah suku tobelo Galela dan Helmi Muchsin adalah suku bajo, selain itu Bahrain Kasuba dari suku tobelo Galela dan Umar H. Soleman dari suku Tidore, selanjutnya Rusihan Jafar dari suku makian kayoa dan Muhtar Sumaila dari suku buton, sementara Jasri Usman suku tobelo Galela dan Muhlis Jafar di kenal publik blasteran Arab – Makian.
Kabupaten Halmahera Selatan seperti yang di ketahui terdapat beragam suku dan etnis, diantaranya dua suku mayoritas adalah tobelo Galela dan makian kayoa selain itu Bacan, buton dan lain lain.
Sering diasumsikan publik, yang menjadi tolak ukur adalah siapa calon Bupatinya dalam pasangan calon setiap momentum pilkada.
Pasca dari keempat Paslon mendaftar ke KPU, akhir akhir ini publik mengasumsikan, secara politik Identitas menguntungkan Paslon Rusihan-Muhtar karena ketiga Paslon lainya calon bupatinya berasal dri suku tobelo Galela, sementara Rusihan Jafar dari Suku Makian Kayoa.
Asumsi publik lainnya, meski Rusihan Jafar satu-satunya putra Makayoa yang berkompetisi di pilkada Halmahera Selatan namun sudah menjadi rahasia umum instrumen birokrasi bisah mendominasi dari politik Identitas sehingga Paslon petahana Bassam-Helmi belum dapat di singkirkan dalam pilkada 2024.
Selain itu tidak sedikit yang mengasumsikan Bahrain-UHS adalah pasangan pemenang Pilkada Halsel, dengan dukunga sebagian dari birokrasi yang masih loyal sampai saat ini semenjak Bahrain Kasuba menjabat Bupati Halmahera Selatan satu periode 2016-2021, selain itu beragam dukungan publik lainya.
Dari beragam asumsi publik di atas, tidak menutup kemungkinan Politik Identitas dan Instrumen Birokrasi dijadikan Barometer pada Pilkada di Kabupaten Halmahera Selatan.
Ketua Lembaga Kajian dan Investigasi Nasional (LKIN) Maluku Utara, Ridwan Jafar mengharapkan masyarakat Halmahera Selatan agar menggunakan hak pilihnya sesuai denga pilihan masing-masing, dan tidak terjebak dengan cara cara yang dapat memecah belah masyarakat Halmahera Selatan.
“Terkait dengan asumsi publik saat ini, kami berharap masyarakat dapat memilih calon kepala daerah denga pilihannya sendiri, dan tidak terjebak dengan cara cara yang tidak baik, agar tidak terjadi perpecahan hanya karena beda pilihan” kata Ridwan saat di konfirmasi, Minggu 1 September 2024.(Saifudin)