Tembilahan- Sebuah bangunan megah berdiri di salah satu sudut Kota Tembilahan ,Sei beringin parit 18 Kabupaten Indragiri Hilir. Namun sayangnya, bangunan tersebut bukanlah simbol kemajuan, melainkan potret ironi. Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dibangun dengan dana negara, hingga kini tak pernah difungsikan dan dibiarkan terbengkalai sejak selesai dibangun beberapa tahun lalu.(7/5/25)
Pantauan awak media di lapangan menunjukkan kondisi fisik kantor sudah mulai rusak. Tembok retak, jendela pecah, dan halaman dipenuhi semak belukar. Tidak ada aktivitas atau petugas yang terlihat di lokasi, menjadikan bangunan ini lebih mirip rumah hantu ketimbang fasilitas penegakan hukum.
Padahal, kehadiran kantor BNN di Tembilahan sangat strategis. Indragiri Hilir dikenal sebagai wilayah yang rawan terhadap peredaran narkoba karena letaknya yang berbatasan langsung dengan jalur pelayaran antardaerah. Ironisnya, justru di tengah kebutuhan akan pengawasan yang ketat, fasilitas pendukung malah terbengkalai tanpa kejelasan nasib.
“Ini menyakitkan bagi kami sebagai warga. Pemerintah seperti tidak serius. Kalau memang tidak digunakan, lebih baik dijelaskan kepada publik atau dialihfungsikan agar tidak mubazir,” ujar Sahrul, tokoh pemuda setempat.
Tak hanya masyarakat, sejumlah aktivis antinarkoba juga turut angkat suara. Mereka menilai ketidaktegasan dalam pengelolaan fasilitas negara seperti ini bisa menjadi preseden buruk dalam upaya pemberantasan narkoba di daerah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak BNN Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir terkait status dan rencana penggunaan bangunan tersebut.
Publik berharap agar kantor ini tidak terus dibiarkan mati suri. Pemerintah diminta segera mengambil langkah konkret, agar fasilitas yang dibangun dengan dana rakyat ini benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
(Idham rizal)