Muara Enim, Pada hari Kamis 24 Oktober 2024 sekira pukul 15.30 WIB beberapa Santriwati Pondok Pesantren Al-Haromain pergi mandi di tempat pemandian santriwati, tiba-tiba angin di sertai hujan membuat kayu jatuh mengenai atap seng di salah satu bagian bangunan pondok pesantren kemudian seng terlepas dan jatuh mengenai bibir dan muka santriwati yang bernama Hayatun Nisa Bin Hairi asal Desa Tanah Abang Semende Darat Laut hingga menyebabkan Santriwati tersebut mengalami luka parah.
Dengan kejadian tersebut pihak pengelola pondok pesantren Al-haromain membawa korban terkena atap seng ke rumah sakit Pratama Semende Darat Laut untuk diberi tindakan medis.
Beberapa jam kemudian orang tua korban luka terkena seng di Pondok Pesantren Al-Haromain sampai dirumah sakit melihat kondisi bibir dan muka anaknya terluka parah orang tua menangis histeris.
Setelah orang tua santriwati yang terkena musibah datang ke rumah sakit Pratama Semende Darat Laut pengelola Pondok Pesantren Al-Haromain pamit meninggalkan santriwati yang sedang dirawat kemudian menyerahkan uang biaya pengobatan Rp. 200.000 (dua ratus ribu rupiah) kepada orang tua santriwati.
Keluarga santriwati yang terkena musibah sangat menyayangkan pengelola Pondok Pesantren Al-Haromain tidak ada komunikasi lagi atau menghubungi lagi keluarga korban untuk penanganan yang lebih lanjut untuk di rujuk ke Rumah Sakit HM Rabain Muara Enim karena korban musibah tertimpah seng kondisinya makin memburuk.
Kemudian sekira pukul 18.30 WIB keluarga santriwati memutuskan untuk membawa santriwati yang menjadi korban secara mandiri ke Rumah Sakit H.M Rabain Muara Enim tanpa ada pendampingan dari pihak pengelola Pondok Pesantren Al-Haromain.
Sesampainya santriwati korban musibah di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit HM Rabain Muara Enim karena pihak pengelola Pondok Pesantren Al-Haromain tidak ada yang mendampingi korban yang terkena musibah, karena merasa kebingungan siapa yang menanggung jawabi biaya pengobatan apakah pihak pengelolala Ponpes Al-Haromain atau biaya sendiri, akhirnya keluarga santriwati korban musibah terkena seng memutuskan untuk memakai BPJS dari pemerintah untuk tindakan pengobatan agar cepat di obati dan dilakukan tindakan operasi.
M.Tamsi’i selaku humas pondok pesantren Al-Haromaen saat di komfirmasi melalui whatsaap dengan nada tinggi sepertinya keberatan dan marah ketika ditanya bagaimana tanggung jawab selaku pengelola Ponpes Al-Haromain terhadap santriwati korban tertimpah seng di lingkungan pondok pesantren tersebut, pihak keluarga santriwati telah menghubungi humas Pondok Pesantren untuk hadir ke UGD RS H.M Rabain untuk melihat kondisi santriwati akan tetapi sampai pukul 23.30 WIB humas ataupun pengelola Ponpes Al-Haromain tidak ada yang datang.
Selanjutnya saat di wawancarai di ruang UGD Rumah Sakit HM Rabain Muara Enim keluarga korban musibah berharap ada tanggung jawab penuh dari pihak Pondok Pesantren Al-Haromain dalam pengobatan santriwati yang mengalami luka pada bagian bibir dan muka,.
“musibah ini memang tidak kami harapkan akan tetapi kami selaku keluarga santriwati mengharapkan pengelola Pondok Pesantren Al-Haromain bertanggung jawab penuh terhadap kesehatan adek kami, karena musibah yang dialami korban terjadi di jam operasional pondok dalam ruang lingkup Pondok Pesantren Al-Haromain”, pungkas refly selaku kakak sepupu santriwati. (RA)