Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Hukum & Kriminal

GP Ansor Mengecam Pernyataan Provokatif Fuad Plered

291
×

GP Ansor Mengecam Pernyataan Provokatif Fuad Plered

Sebarkan artikel ini

Sulawesi Tengah- Menyikapi komentar Fuad Plered dalam sebuah unggahan kanal YouTube yang mengata – ngatai ulama Habib Idrus bin Salim Aljufri atau yang dikenal dengan Guru Tua, dengan kata “monyet”, pimpinan pusat GP Ansor mengecamnya dengan keras.

Pimpinan pusat GP Ansor menyatakan bahwa pernyataan Fuad Plered tersebut provokatif dan melampaui batas, tidak pantas dikeluarkan dari seseorang yang dikatakan santri atau kyai.

“Kami mengecam ujaran penghinaan yang bersifat provokatif dari Fuad Plered kepada ulama kita, Guru Tua Habib Idrus bin Salim Al-Jufri yang merupakan tokoh panutan umat Islam di Sulawesi Tengah dan timur Indonesia,” demikian tegas Alamsyah Palenga, ketua PP GP Ansor, Kamis(27/03/2025)

Sebelumnya beredar viral di kanal YouTube dengan nama Gus Fuad Plered dimana mereka membahas tentang pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi Guru Tua. Diskusi itu diikuti oleh 3 orang pembicara, yang mana Fuad Plered menjadi salah satu pembicaranya.

Lalu di antara penyampaiannya, Fuad mememanggil Guru Tua dengan kata “monyet”, karena dianggap penghianat bangsa. Padahal Guru Tua Habib Idrus bin Salim Aljufri adalah tokoh ulama penyebar Islam dan pendidikan yang dikenal luas berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia khususnya di Sulawesi Tengah dan sebagian Indonesia Timur.

“Fuad ini telah melampaui batas, seharusnya dia lebih bijak dalam memberi komentar. Jangan memancing kegaduhan di masyarakat, apalagi yang bersangkutan diyakini tidak mengetahui dengan baik duduk persoalannya,” lanjut Alamsyah.

Olehnya GP Ansor menyayangkan komentar Fuad tersebut karena kata monyet itu sangat tidak pantas disematkan kepada ulama sebesar Guru Tua yangs sangat dicintai dan masyhur di kalangan umat Islam di Indonesia Timur.

Selanjutnya GP Ansor akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar yang bersangkutan memahami kesalahannya dan segera meminta maaf karena hal ini sangat sensitif di masyarakat.

Diketahui sebelumnya, Guru Tua yang juga pendiri Alkhairaat, sedang dalam proses pengusulan pahlawan nasional oleh masyarakat dan mendapat dukungan luas pemerintah beberapa propinsi di Indonesia Timur.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250