bedahnusantaraindonesia.id, Sumut – Tapanuli Tengah l Menjelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, Forum komunikasi putra – putri purnawirawan TNI – Polri (FKPPI) Tapanuli Tengah, mengajak seluruh masyarakat untuk lawan politik uang, karena menjadi ancaman terhadap kualitas pilkada kabupaten Tapanuli Tengah kedepanya.Selasa/26/11/2024.
Menentukan pilihan yang layak dan berkualitas menjadi sarana masyarakat untuk mengekspresikan diri, sebagai salah satu tujuan dari pilkada untuk menciptakan kompetisi yang sehat, dimana kandidat berfokus pada perbaikan program untuk kemajuan daerah, bukan memanfaatkan cara-cara yang mencederai Demokrasi, seperti menyebar uang untuk meraih simpati.
Berlin Simamora sekjen FKPPI Tapanuli Tengah menyatakan, bahwa Demokrasi tidak lagi berjalan baik karena uang telah mencederai hak-hak politik Masyarakat, memang kita tidak dapat pungkiri bahwa politik uang sering kali terjadi untuk meraup suara sehingga menjadi perhatian utama Masyarakat, sekarang ini atas komitmen bersama Masyatakat kita akan lawan politik uang sebagai upaya kolektif menjaga kualitas Demokrasi di sumatera Utara secara khusus kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kita tidak inginkan politik uang menjadi ancaman terhadap integritas Masyarakat dan prinsip-prinsip dasar Demokrasi yang sudah seharusnya mengutamakan kebebasan dan keadilan”
Pada pilkada tahun ini sejalan dengan hasil diskusi bersama Bawaslu Tapanuli Tengah pilkada ini berjalan tanpa ada kecurangan apalagi tindakan politik uang yang dilakukan dari setiap tim para kandidat, ini sangat merendahkan harga diri masyarakat.
Peran Lembaga Masyarakat, Mahasiswa, Pemuda harus menjadi poros utama dalam pilkada yang sehat sehingga praktik-praktik memberi dan menjanjikan uang, barang atau bentuk hadiah lainnya kepada pemilih untuk mempengaruhi pilihan politik bisa dihentikan agar tidak membawa dampak negatif yang jauh lebih besar dalam jangka panjang. bijak menggunakan hak pilih sebagai langkah awal untuk melawan politkk uang.
“Seharusnya memilih pemimpin berdasarkan program, visi, dan misi, jangan dipengaruhi oleh iming-iming materi, agar tidak berdampak pada hasil pemilihan dimana pemimpin yang terpilih sering kali bukanlah yang kompeten atau memiliki integritas, melainkan yang mampu membeli suara”
Rusaknya etika politik dan tatanan sosial dipengaruhi karena politik uang jika Masyarakat terjebak dalam praktik ini akan kehilangan kesadaran politiknya, dimana hak pilih yang sangat berharga dipertukarkan dengan uang. Ironisnya pilihan tidak lagi dalam pertimbangan rasionalitas visi, misi untuk kemajuan Masyarakat itu sendiri.
Terakhir Berlin Simamora menambahkan, Pilkada Tapanuli Tengah tahun 2024 merupakan momen penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif dan adil untuk semua pada kabupaten Tapanuli Tengah, jika kita inginkan perubahan ini terwujud maka tantangan kita harus lawan politik uang, pemberian materi yang merugikan dalam jangka panjang Memilih pemimpin bukanlah transaksi jual beli, melainkan bentuk tanggung jawab moral untuk memastikan masa depan yang lebih baik. Sehingga lahir pemimpin yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan karena uang atau kekuasaan.
Oleh karen itu FKPPI Tapanuli Tengah dengan tegas menolak keras praktek-peaktek politik uang karena akan menjadi awal untuk rusaknya etika politik dan tatanan sosial, semua dipengaruhi oleh politik uang. jika Masyarakat terjebak dalam praktik ini akan kehilangan kesadaran politiknya, dimana hak pilih yang sangat berharga dipertukarkan dengan uang. Ironisnya pilihan tidak lagi dalam pertimbangan rasionalitas visi, misi untuk kemajuan Masyarakat itu sendiri.
Mengajak masyarakat untuk bersama melawan politik uang, tangkap dan adili para pelaku, pencegahan politik uang ini penting kita lakukan sebagai tugas dan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya penyelengara pemilu dan aparat penegak hukum saja karena dampak dari semua ini akan dirasakan oleh masyarakat kita sendiri.(Mora-GAB)