Morowali- Pemerintah Kabupaten Morowali terus melanjutkan rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025–2029.
Setelah sebelumnya dilaksanakan di tiga kecamatan — Bumi Raya, Witaponda, dan Bungku Barat — Musrenbang kali ini digelar di titik kedua, yakni Kecamatan Bahodopi. Dalam kesempatan tersebut, kegiatan juga mencakup dua kecamatan lain yang memiliki karakteristik serupa, yaitu Bungku Timur dan Bungku Pesisir.
Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, menyampaikan bahwa forum Musrenbang ini merupakan langkah penting dalam merancang arah pembangunan lima tahun ke depan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah hari ini kita melanjutkan Musrenbang RPJMD di Bahodopi setelah sebelumnya dimulai dari tiga kecamatan. Di sini kita membahas secara detail rencana pembangunan lima tahun ke depan,” ujar Iksan, Jumat (4/7).
Ia menjelaskan bahwa ketiga kecamatan yang tergabung dalam forum kali ini memiliki tantangan pembangunan yang hampir serupa karena sama-sama berada di kawasan industri.
“Kalau di Witaponda dan Bumi Raya, yang paling pokok adalah sektor pertanian. Tapi kalau di tiga kecamatan ini, kita akan fokus pada isu industri. Maka sekitar 80 persen pembahasan kita kali ini menyentuh persoalan sektor industri,” ungkapnya.
Dalam forum tersebut, seluruh usulan dan kebutuhan masyarakat dibahas secara terbuka dan partisipatif. Pemerintah daerah memastikan bahwa arah pembangunan tidak hanya berdasarkan rencana dari atas, tetapi juga mengakomodasi masukan dari tingkat bawah.
“Semua telah kita paparkan secara menyeluruh—baik yang sudah dikerjakan, sedang berjalan, maupun yang akan kita laksanakan ke depan,” tambah Iksan.
Melalui Musrenbang RPJMD ini, Pemkab Morowali menargetkan agar pembangunan lima tahun ke depan benar-benar tepat sasaran dan berpihak pada kebutuhan masyarakat, bukan sekadar keinginan.
Yohanes