Sulawesi Tengah – Dugaan persoalan baru kembali mencuat terkait aktivitas PT Vale Indonesia Tbk di Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Selain masalah ketenagakerjaan dan pemberdayaan lokal, kini perusahaan tambang nikel itu juga disinyalir telah merusak harmoni dan kerukunan antarumat beragama di Desa One Pute Jaya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bukriadi, salah satu warga Desa One Pute Jaya, dalam pertemuan antara masyarakat 13 desa lingkar tambang dengan pihak manajemen PT Vale Indonesia Tbk di kantor perusahaan, Senin (13/10/2025).
“Saya melaporkan kepada Pemerintah Daerah, karena kami sudah puluhan tahun hidup rukun dan saling menghargai di Desa One Pute Jaya, namun kerukunan itu dirusak oleh PT Vale Indonesia,” ucap Bukriadi dengan nada kecewa.
Ia menuturkan, peristiwa yang mencederai nilai toleransi itu terjadi ketika umat Hindu sedang melaksanakan ibadah di desa tersebut. Saat mereka kembali dari tempat ibadah, jalan yang biasa dilalui sudah dalam kondisi digali akibat aktivitas perusahaan.
“Saya minta maaf, tapi tolong hal seperti itu jangan terulang lagi. Desa kami punya tingkat toleransi yang tinggi, dan itu sulit kami jaga jika kejadian seperti ini terus terjadi,” tegasnya.
Bukriadi juga menyebut adanya dampak kesehatan akibat aktivitas tambang PT Vale di sekitar permukiman.
“Di desa kami bahkan ada satu sampai dua bayi yang terkena dampak langsung dari aktivitas PT Vale,” ungkapnya.
Warga berharap PT Vale segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat setempat, serta menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan di wilayah lingkar tambang.
(Yohanes)