Morowali- Suasana panas menyelimuti Desa Torete, Kecamatan Bungku Pesisir, Minggu (7/9/2025). Puluhan warga turun ke lapangan dan memblokade aktivitas PT Teknik Alum Servis (PT TAS) sebagai bentuk perlawanan terhadap proyek pembangunan pabrik yang dinilai sarat ketertutupan dan kepentingan sepihak.
Koordinator aksi, Arlan, mengungkapkan kemarahan warga. Ia menyebut sejak awal pembahasan, pemerintah desa dan pihak perusahaan menggelar forum-forum tertutup tanpa menghadirkan masyarakat luas.
“Kami bukan penonton di tanah sendiri. Banyak ketimpangan yang terjadi. Kami menuntut hak kami agar perusahaan hadir dan duduk bersama warga. Sayang, pemerintah desa malah membuat keputusan sepihak tanpa transparansi,” tegasnya.
Menurut warga, kehadiran investasi mestinya membawa kesejahteraan dan kebanggaan, bukan justru merugikan masyarakat. Mereka bahkan menduga ada oknum-oknum yang bermain di balik kebijakan ini demi kepentingan pribadi.
Aksi blokade dilakukan tepat di area proyek pembangunan pabrik PT TAS. Warga menegaskan akan terus melakukan protes hingga pihak perusahaan dan pemerintah desa menggelar pertemuan resmi yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah desa maupun manajemen PT TAS belum memberikan klarifikasi. Redaksi masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk memperoleh tanggapan resmi.
Yohanes