Makassar- Merebaknya kericuhan dalam sejumlah demonstrasi terakhir menjadi sorotan dalam dialog publik yang digelar Ikatan Mahasiswa Sulawesi Tengah-Makassar (IMA Sulteng-Makassar). Acara yang berlangsung di Makassar ini bertujuan mencari jalan tengah agar penyampaian aspirasi tidak lagi berujung konfrontasi, melainkan menghasilkan solusi nyata.(5/9/25)
Dengan tema “Aksi Saat Ini: Solusi atau Hanya Konfrontasi Belaka”, diskusi menghadirkan dua pembicara dengan sudut pandang berbeda: anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Baharuddin Sapii, S.P., dan perwakilan mahasiswa Andi Satria.
Andi Satria, mewakili suara mahasiswa, menegaskan bahwa kerusuhan demonstrasi berakar dari akumulasi kemarahan publik.
“Pemicu utama kerusuhan adalah kemarahan rakyat atas kebijakan pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, yang tidak pro terhadap rakyat,” tegasnya.
Menurut Andi, aksi massa adalah respon alami atas kekecewaan mendalam terhadap kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat.
Sementara itu, Baharuddin Sapii, S.P. memberikan perspektif berbeda. Ia menilai perlu dibedakan antara aksi mahasiswa dengan tindak kekerasan.
“Mahasiswa dikenal sebagai kaum intelektual, bukan perusuh atau pelaku pembakaran. Aksi mahasiswa dan tindakan anarkis adalah dua hal yang berbeda,” ujarnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas gerakan mahasiswa agar tetap berlandaskan pemikiran, bukan kekerasan. Gerakan yang fokus pada gagasan dan diskusi diyakini mampu menciptakan perubahan substantif dan berkelanjutan, sedangkan aksi yang diwarnai kekerasan justru merusak tujuan ideal perjuangan mahasiswa.
Ketua Umum IMA Sulteng-Makassar, Muhammad Afdhal Syahputra, menekankan pentingnya tindak lanjut dari forum ini.
“Diskusi yang telah dilakukan tidak hanya berhenti sebagai wacana, melainkan akan kami sampaikan langsung kepada pemerintah provinsi. Tujuannya jelas: mencari langkah-langkah solutif yang dapat menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dan pemangku kebijakan,” ungkapnya.
Dialog konstruktif ini diharapkan menjadi kunci merumuskan mekanisme efektif agar penyampaian pendapat berjalan damai dan aspirasi masyarakat dapat tersalurkan serta direspons secara konkret oleh pemerintah.
Yohanes