Morowali– Kapolres Morowali, AKBP Zulkarnain, mengambil langkah bijak dengan membuka ruang komunikasi seluas-luasnya demi menjaga kondusivitas di wilayah hukumnya. Upaya ini dilakukan pasca peristiwa penganiayaan oleh seorang oknum anggota Polda Sulteng bersama tiga personel sekuriti MSS terhadap seorang warga Konawe, Sulawesi Tenggara, yang kemudian disusul aksi vandalisme oleh sekelompok orang tidak dikenal yang menjarah aset PT IMIP, Senin(11/08/2025)
Untuk meredakan situasi, Zulkarnain mengumpulkan jajaran Forkopimda, tokoh paguyuban, dan perwakilan perusahaan dalam pertemuan di kantor PT IMIP, Sabtu (9/8/2025). Ia menegaskan, kejadian serupa tidak boleh terulang. Pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, hingga pengurus kerukunan diminta menyampaikan kepada warganya bahwa kepolisian sudah menangani persoalan ini secara hukum.
“Jangan ada yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi,” tegasnya.
Kapolres juga mengingatkan masyarakat agar bijak bermedia sosial dengan mengurangi postingan bernada provokasi serta tidak membuat pernyataan yang dapat memperkeruh suasana.
“Kami akan tetap mengutamakan pencegahan melalui dialog. Tapi jika masih ada aksi-aksi, kami akan lakukan tindakan represif. Kami tidak akan melakukan pembiaran demi menjaga situasi tetap kondusif,” sambungnya.
Zulkarnain menegaskan pentingnya menjaga Morowali dan keberadaan IMIP yang menjadi bagian dari hajat hidup orang banyak.
Peringatan serupa disampaikan Komandan Kodim 1311/Morowali, Letkol (Inf) Abraham S. Panjaitan. Ia meminta semua pihak menahan diri dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Beberapa hari ini kita sudah kedepankan upaya persuasif, jadi jangan ada yang bertindak arogan. Jika ke depan masih ada tindakan vandalisme, kami akan tindak tegas. Semua harus menahan diri dan berkoordinasi. Aturan dibuat untuk dijalankan,” tegas Panjaitan.
Yohanes
