MorowaIi- Kepala Dinas Perhubungan, Emil, memberikan tanggapan terkait kerusakan jalan Trans-Sulawesi yang disebabkan oleh aktivitas dump truk 10 roda milik PT. Indonesia Huabao Industrial Park( IHIP) perusahaan yang beroperasi di wilayah Topogaro, Tondo, Ambunu Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada Senin, 20 Januari 2025. Namun, masyarakat semakin kecewa dengan lambannya respons yang diberikan oleh pihak dinas, padahal keluhan warga sudah disampaikan sejak 7 Januari 2025 lalu.
Pada tanggal tersebut warga Ambunu sudah melakukan pertemuan langsung dengan Sekretaris Dinas Perhubungan, yang tujuan awalnya warga datang untuk menemui Kepala Dinas Perhubungan namun sedang tidak dikantor. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan keluhan tentang kerusakan jalan yang diakibatkan oleh muatan berlebihan dari dump truk yang melintas setiap hari. Sekretaris Dinas berjanji akan menyampaikan masalah ini kepada pihak yang lebih tinggi untuk segera diatasi.
Namun, hingga kini ditanggal 20 Januari, warga merasa tidak ada perkembangan berarti. Bahkan, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kepala Dinas Perhubungan, Emil, mempertanyakan apakah ada laporan tertulis dari warga Ambunu yang diterima oleh pihaknya. Hal ini tentu saja mengecewakan warga yang merasa upaya mereka untuk menyampaikan masalah ini sudah cukup jelas, bahkan dengan pertemuan langsung yang telah dilakukan.
“Kami sudah cukup sabar menunggu, tapi kerusakan jalan semakin parah. Kami butuh tindakan segera, bukan hanya janji untuk cek lapangan,” tambah warga yang merasa khawatir dengan kondisi jalan yang terus memburuk.
Emil menyampaikan bahwa ia berencana untuk segera meninjau lokasi yang menjadi keluhan warga.
“Insya Allah saya cari waktu untuk cek dulu ke lapangan, baru bisa kita cari solusi,” tulis Emil dalam pesan WhatsApp-nya. Ia juga menginformasikan bahwa ia akan melakukan pengecekan pada Rabu atau Kamis untuk melihat langsung kondisi di lapangan dan akan mengambil langkah-langkah untuk mencari solusi atas kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh kendaraan pengangkut material.
Tak hanya itu, Emil juga menanggapi dugaan warga yang menyebutkan bahwa Dinas Perhubungan sudah “kenyang” dan mengabaikan masalah ini. Dalam balasan singkatnya, Emil menjawab, “Kenyang sekali,” seolah mengiyakan anggapan warga bahwa pihak dinas tidak lagi memperhatikan masalah yang merugikan masyarakat. Tanggapan ini semakin memperburuk citra dinas di mata publik.
Meski berencana untuk melakukan pengecekan pada waktu yang akan datang, warga berharap agar tindakan konkret dapat segera dilakukan untuk memperbaiki jalan yang rusak dan mencegah kerusakan lebih lanjut, bukan hanya rencana yang tiada realisasi. (Wiwi/Red)