Jakarta- Dalam upaya memperkuat ketahanan dan penanganan insiden keamanan siber di sektor pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten Morowali secara resmi membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (MOROWALI-CSIRT) dan dikukuhkan sekaligus lounching secara serentak bersama 43 pemerintah kabupaten/kota serta sejumlah lembaga kementerian yang berlangsung di Aula Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Depok, Jawa Barat, pada Selasa–Rabu, 21–22 Juli 2025.
Pemerintah Kabupaten Morowali diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP) Morowali, Badiuz Zaman, ST., MM., didampingi Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi, Ir. Mochammad Taufik Akbar. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program nasional penguatan keamanan siber, di mana pembentukan CSIRT daerah merupakan langkah strategis dalam menghadapi ancaman siber yang kian kompleks.
Acara pengukuhan turut dihadiri Kepala BSSN, Letnan Jenderal TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, MM., M.Han, dan Deputi 3 Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si. Dalam arahannya, Kepala BSSN menegaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber merupakan bagian dari target nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo pada tahun 2025, guna menciptakan sistem keamanan digital yang tangguh dan responsif.
“Sebagai tanggung jawab BSSN di bidang Keamanan Siber dan Sandi (KSS), kami berkomitmen mendukung terbentuknya TTIS di setiap instansi. Kami terus melakukan monitoring terhadap anomali trafik siber dan memberikan notifikasi dini agar insiden dapat ditangani secepat mungkin,” ujar Nugroho.
Ia juga menyebutkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah identifikasi aset digital dan penguatan sistem proteksi seperti antivirus, serta peningkatan respon terhadap notifikasi resmi dari BSSN.
Sementara itu, Kadis DKISP Morowali, Badiuz Zaman, menekankan pentingnya peran sumber daya manusia dalam membangun sistem keamanan siber yang kokoh.
“Sekuat apapun sistem kita, jika SDM-nya lemah, maka akan mudah diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kolaborasi antar Tim CSIRT sektor pemerintah menjadi kekuatan utama kita dalam memperkuat CSURT diseluruh daerah,” jelasnya.
Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi DKISP Morowali, Ir. Taufik Akbar menegaskan bahwa pembentukan serta penguatan Tim Tanggap Insiden Siber Morowali-CSIRT menjadi simbol konkret kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi dinamika ancaman siber yang kian kompleks. Ia menyampaikan bahwa langkah ini tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan memerlukan pendekatan kolektif, kolaboratif, dan strategis lintas sektor guna memastikan perlindungan terhadap kedaulatan data serta keamanan informasi di lingkungan pemerintahan daerah.
“Upaya ini harus dilakukan secara kolektif, kolaboratif, dan strategis demi menjaga kedaulatan data dan keamanan informasi,” tegasnya.
Sumber : Morowalikab
Yohanes