Kampanye pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar) di Desa Wayaua, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Senin 04 November 2024, disambut antusias ribuan warga setempat.
Kedatangan Rusihan dan Muhtar di desa tersebut disambut dengan tarian tradisional cakalele. Acara kampanye penyampaian program unggulan Rusihan-Muhtar pun berhasil memantik suasana kampanye menjadi meriah.
Dalam orasi politik, Rusihan menyampaikan sejumlah program unggulan yang digagas bersama Muhtar Sumaila, diantaranya kuliah gratis hingga insentif imam dan pendeta jadi perhatian keduanya.
Ia mengatakan, mahasiswa asal Halmahera Selatan tercatat sebanyak 10 ribu lebih, jika pembayaran biaya kuliah setiap semester besarannya kurang lebih Rp 2 Juta hingga Rp 4 Juta, maka pemerintah daerah hanya membutuhkan anggaran Rp 40 miliar lebih untuk biaya tersebut.
Menurutnya, jumlah tersebut masih bisa diatasi dengan APBD Halmahera Selatan yang mencapai Rp 2,4 Triliun pertahun. Keduanya juga berkomitmen menganggarkan BOSDa bagi sekolah dibawah naungan dinas Pendidikan Halsel, karena sering terjadi ada siswa yang tidak menerima dana BOS maka dibijaki dengan menggunakan APBD.
Tak hanya itu, pelayanan kesehatan gratis juga masuk dalam program keduanya. Ia bahkan menyebut program lanjutan Mantan Bupati Halmahera Selatan, Mendiang Usman Sidik yakni memberangkatkan umroh bagi Imam juga masuk program keagamaan keduanya. Tak hanya itu, wisata religi bagi pendeta ke Yerussalem juga masuk dalam program tersebut.
Ia mengatakan, keduanya juga bakal mengalokasikan pembangunan rumah ibadah bagi muslim dan nasrani, namun pembangunan rumah ibadah menggunakan sistem tender yang dikerjakan oleh kontraktor.
Politisi Perindo itu bahkan berkomitmen, jika keduanya terpilih di Pilkada Halmahera Selatan, akan menganggarkan Rp 5 miliar pertahun untuk kegiatan pesparawi bagi ummat nasrani.
Anggaran sebesar itu, kata Rusihan, dialokasikan untuk menyeleksi dan mempersiapkan pemuda-pemudi berbakat sebagai peserta pada pelaksanaan lomba Pesparawi tingkat kabupaten.
“Selama ini kan bapak ibu hanya dengar kegiatan MTQ, maka sebagai bentuk rasa keadilan, kami berencana menganggarkan kegiatan pesparawi,” ujarnya disambut antusias warga muslim dan nasrani di Wayaua.
Keduanya juga mengalokasikan dana desa sebesar Rp 1 Miliar melalui APBD untuk membiayai insentif Imam, badan sarah dan pendeta bersama majelisnya. Anggaran itu juga untuk membayar insentif perangkat desa, BPD, guru ngaji, dan juga kegiatan PKK, majelis, dan juga kepemudaan.
“Ini komitmen kami untuk pemerataan keadilan kepada semua,” tandasnya.
Menurutnya, kebijakan penambahan anggaran dana desa Rp 1 miliar untuk seluruh desa melalui APBD ini dilakukan agar dana desa transfer dari pusat sebesar Rp 1 Miliar difokuskan untuk pembangunan infrastruktur desa.
Selain itu, program infrastruktur juga jadi prioritas keduanya, diantaranya pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan perbaikan jaringan telekomunikasi.
“Target kami pembangunan terfokus dan skala prioritas. Jadi dalam satu tahun anggaran pembangunannya harus benar-benar terfokus. Sementara kebijakan lainnya kita sebarkan ke semua wilayah,” terang Rusihan seraya meminta dukungan agar program tersebut dapat direalisasi dalam lima tahun kedepan.(Saifudin)