Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Politik

Program Rachmansyah Ismail- Harsono Lamusa Ingin Bangun Rumah Sakit di Akui Dunia di Morowali

161
×

Program Rachmansyah Ismail- Harsono Lamusa Ingin Bangun Rumah Sakit di Akui Dunia di Morowali

Sebarkan artikel ini
filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 32768;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 44;

Morowali- Bagi pasangan calon Bupati Morowali dan wakil Bupati Morowali Nomor urut 4 Rachmansyah Ismail-Harsono Lamusa ingin membangun rumah sakit Bertaraf Internasional dan di akui dunia di Morowali olehnya itu jika ada yang membuat tidak yakin terkait itu seakan pembodohan terhadap masyarakat.

Ada hak masyarakat yang pada akhirnya bisa hilang karena otaknya orang yang tidak ada pemahaman nya tidak cukup.

“Kita ambil contoh rumah sakit yang terbaik di dunia ada di Indonesia dan rumah sakit yang ada di Indonesia itu adalah milik pemerintah, seperti rumah sakit umum daerah(RSUD) Dokter Iskak tulung agung, Jawa timur dan kenapa sampai rumah sakit terbaik didunia karena pelayanan nya dan inovasinya luar biasa dan apakah rumah sakit standar internasional yang kemudian dinikmati oleh orang-orang asing tentu tidak, itu dinikmati oleh orang Indonesia dan kalau ada orang asing datang kita tidak malu juga,”jelas Muhlis Katili Ketua Alumni Poltekkes Kemenkes Palu Ini, diruangan nya, Jumat(04/10/2024)

Kemudian rumah sakit tulung agung tidak mahal bahkan bagi orang yang tidak mampu gratis, jadi jangan sampai benangnya kita bahwa pelayanan kesehatan rumah sakit standar internasional hanya untuk orang kaya, seolah orang miskin tidak dapat pelayanan dan perlu diketahui hak setiap mendapatkan pelayanan kesehatan itu adalah hak setiap warga negara.

Menurutnya, yang diprogramkan Rachmansyah Ismail-Harsono lamusa adalah standar pelayanananya dan yang rumah sakit di akui dunia, karena itu sudah tuntutan masyarakat itu hak masyarakat.

Sambungnya, Morowali hari ini bukan seperti morowali 20 tahun lalu yang hanya dihuni oleh orang morowali saja dan hari ini ada puluhan ribu pekerja asing yang disini sehingga mau tidak mau rumah sakit kita ketika ada orang asing datang kita pakai bahasa isyarat menjelaskan itu. Kemudian pasien kita apakah semua orang Indonesia faktanya banyak orang cina.

Tambah Muhlis untuk diketahui satu hal tentang pendapatan asli daerah (PAD) tulung agung tidak jauh beda dengan morowali karena tulung agung banyak penduduknya, tapi mereka bisa bangun rumah sakit standar internasional di akui dunia

“Lalu kenapa kita tidak berpikir begitu. Kalau mereka katakan tidak mungkin dan kenapa tulung agung itu bisa, dan sebetulnya ini hanya soal keinginan dan pemahaman pemimpinnya,”tuturnya.(Nes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250