Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Investasi

Penjualan Bijih Nikel di Morowali Dorong Ekonomi Daerah, PT Vale Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Masyarakat

79
×

Penjualan Bijih Nikel di Morowali Dorong Ekonomi Daerah, PT Vale Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Morowali, Sulawesi Tengah – Kabupaten Morowali kini menjadi salah satu pusat industri nikel paling dinamis di Indonesia. Nikel, yang menjadi bahan utama baterai kendaraan listrik, memainkan peran strategis dalam transisi energi bersih global. Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia berada pada posisi penting dalam rantai pasok energi masa depan.

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), kehadiran PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale)—anggota grup Mining Industry Indonesia (MIND ID)—melalui proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, berperan besar memperkuat rantai pasok nikel nasional serta memastikan pengelolaan sumber daya alam dilakukan secara bertanggung jawab, transparan, dan berkelanjutan.

Aktivitas produksi dan penjualan bijih nikel di Morowali tak hanya mendukung agenda industrialisasi nasional, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi langsung bagi daerah. Komitmen PT Vale untuk tumbuh bersama masyarakat diwujudkan melalui penguatan 13 desa binaan di Kecamatan Bahodopi dan Bungku Timur.

Sebagai pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), PT Vale menjalankan kegiatan operasionalnya dengan prinsip good governance serta kepatuhan penuh terhadap seluruh regulasi. Perusahaan secara rutin membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), royalti, dan pajak-pajak lain yang sebagian dialokasikan kembali kepada daerah penghasil melalui mekanisme Dana Bagi Hasil (DBH) sektor pertambangan mineral.

Sejak tahun 2023 hingga September 2025, kontribusi PT Vale terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Morowali telah mencapai Rp 43 miliar, sementara royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Republik Indonesia pada semester II tahun 2025 mencapai Rp 84 miliar. Capaian ini menegaskan peran PT Vale dalam memperkuat fondasi fiskal daerah dan menopang pertumbuhan ekonomi lokal.

“Kami memahami dan menghargai kekhawatiran masyarakat Bahomotefe terkait fee bagi hasil penjualan ore. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Mineral dan Batubara, PT Vale sebagai pemegang IUPK memiliki kewajiban untuk membayar bagi hasil dari keuntungan bersih perusahaan tiap tahunnya kepada Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai ketentuan yang berlaku,” jelas Wafir, Head of Bahodopi Project IGP Morowali.

Ia menambahkan, “Setiap ton ore yang diproduksi dan dijual di Morowali bukan hanya mencerminkan keberlanjutan bisnis perusahaan, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi nyata bagi peningkatan pendapatan daerah. Kami memastikan manfaat ekonomi dari kehadiran proyek ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah.”

Selain kontribusi fiskal, PT Vale juga terus memperkuat Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang sejalan dengan RPJMD Kabupaten Morowali. Program ini meliputi dukungan pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, pengembangan ekonomi lokal, serta pembangunan infrastruktur desa di wilayah lingkar tambang. Sejak 2015 hingga Kuartal IV 2025, PT Vale telah menyalurkan Rp 70 miliar untuk PPM di seluruh desa binaannya.

“Keberhasilan industri pertambangan tidak hanya diukur dari hasil produksi, tetapi juga dari sejauh mana kehadirannya mampu membuka peluang dan membawa perubahan positif bagi masyarakat,” tegas Wafir.

Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, PT Vale berkomitmen terus memperkuat kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan hilirisasi nikel yang berdaya saing dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Morowali serta Indonesia.

(Yohanes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250