Morowali, Sulawesi Tengah – Masyarakat dari 13 Desa Lingkar Tambang di Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, berencana menggelar aksi unjuk rasa gelombang kedua terhadap PT Vale Indonesia Tbk. Aksi lanjutan ini dilakukan karena tuntutan mereka pada demonstrasi sebelumnya, 13 Oktober 2025 lalu, belum juga mendapat tanggapan atau realisasi dari pihak perusahaan.
“Ternyata sampai hari ini tidak ada hasilnya sesuai dengan tuntutan kami pada aksi 13 Oktober lalu di PT Vale. Yang ada sekarang justru perusahaan kontraktor lain yang bekerja di wilayah Vale malah menerima karyawan dari luar daerah. Katanya perusahaan tidak menerima orang luar, tapi faktanya tidak begitu,” ungkap Amrin Batudoka, salah satu perwakilan masyarakat, Rabu (29/10/2025).
Menurut Amrin, masyarakat menilai PT Vale dan mitra kontraktornya bersikap abai terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani bersama warga sebelumnya.
“PT Vale dan para kontraktornya terkesan menyepelekan. Karena itu, kami siap menggelar aksi besar-besaran atau aksi gelombang kedua. Mereka tidak menepati 12 poin yang sudah disepakati. Kami akan menunjukkan kepada pemerintah bahwa kesepakatan itu tidak diindahkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, masyarakat telah menggelar sejumlah diskusi internal untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk rencana aksi lapangan di sekitar wilayah operasi PT Vale Indonesia di Bungku Timur.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Head of Corporate Communications PT Vale Indonesia Tbk, Vanda Kusumaningrum, yang dikonfirmasi media ini belum memberikan keterangan resmi terkait pernyataan warga tersebut.
(Yohanes)
