Sumut, Tapteng- bedahnusantaraindonesia.com- Pandan yang merupakan Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berada dijalur Pantai Barat Sumatera, memiliki satu Pantai yang masih menarik untuk dilirik para pengunjung, terlebih di libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Bentangan pasir putih yang halus, menambah keindahan bibir pantai, ditambah deru ombak yang tidak begitu besar dengan air laut yang masih jernih seakan ingin mengajak dan berfantasi disana.
Pantai ini, memang selalu menjadi target Wisata para masyarakat lokal dan luar dearah Tapteng, seperti daerah Tapanuli Selatan, Kota Sidempuan dan dari Labuhan Batu. Daya tarik dan pesona pantai ini masih jadi primadona, selain bisa berenang, bermain pasir, ikut permainan Banana Boats, kita juga bisa menyewa kapal untuk keliling melewati beberapa pulau-pulau kecil yang tidak begitu jauh jaraknya dari bibir pantai Pandan. Spot-spot menarik juga disediakan oleh para pemilik Kapal Sewaan yang berputar- putar disekitar pantai untuk menawarkan jasa keliling Pulau, harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung spot yang diminta wisatawan.
Hari Lebaran Ke-3, Pantai Pandan di datangi ribuan orang yang datang dari berbagai daerah, sungguh hal yang luar biasa dimana Lautan Manusia memenuhi Pantai, anak-anak, remaja, orang tua berbaur menikmati suasana yang ada.
“Pantai Pandan adalah pantai yang sangat luar biasa dan pantai yang sangat enak dikunjungi,” ujar seorang pengunjung yang berasal dari Kota Sidempuan dimana dia datang bersama seluruh Keluarga,” kita sudah nggak kehitung datang dipantai ini,” tambahnya sambil bermain pasir.
Para pemilik kapal yang menyewakan kapalnya juga mendapatkan rejeki yang melimpah di Hari Raya Idul Fitri ini, akibat banyaknya pengunjung mulai dari lebaran pertama sampai hari ketiga.
“Moment seperti ini adalah berkah buat kami,” ujar seorang pemilik kapal yang bermarga Panggabean yang sempat kami wawancarai, dia bersyukur Pantai Pandan Kembali ramai setelah sepi selama dua Tahun diakibatkan Covid-19 yang melanda Indonesia, ujarnya.
Para pedagang yang berjualan, makanan, minuman, gorengan, dan asesoris hasil Laut yang telah di buat dan dirangkai sehingga bernilai seni pun cukup digemari para pengunjung sebagai suvenir untuk dibawa pulang.
(JasmanJ.Mendrofa).