Morowali- Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLKM) menyoroti serius insiden penganiayaan yang dialami seorang pekerja PT Biomas Internasional di kawasan perusahaan tersebut di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali.
Ketua KLKM, Fauzan, menyatakan peristiwa penganiayaan di area perusahaan tidak sepantasnya terjadi dan mempertanyakan keberadaan sistem keselamatan (safety) PT Biomas. “Di mana pihak safety perusahaan sampai terjadi aksi penganiayaan? Pelaku harus ditindaklanjuti secara serius oleh pihak berwajib atas laporan keluarga korban,” ujarnya, Rabu (3/9).
Fauzan juga menyoroti lambatnya keluarnya hasil visum rumah sakit yang sangat dibutuhkan sebagai alat bukti hukum. “Keluarga korban sudah melakukan visum, tetapi hingga saat ini hasilnya belum keluar. Saya menduga ada upaya penutupan kasus, baik dari pelaku ke pihak berwajib atau dari perusahaan ke pihak berwajib sehingga kasus ini terhambat,” tambahnya.
Ia menegaskan, meskipun terduga pelaku telah diamankan di Polsek Bungku Barat, proses hukum tidak bisa dilanjutkan tanpa bukti kuat dari hasil visum. KLKM menilai keluarga korban berhak mengetahui hasil visum dan perkembangan kasus ini.
Korban sendiri merupakan karyawan PT Biomas Internasional. KLKM menekankan bahwa perusahaan berkewajiban menjamin keselamatan, kesehatan, tunjangan, dan hak-hak karyawan, tanpa diskriminasi status kontrak.
“Jangan jadikan alasan berstatus kontrak sehingga tunjangan kesehatan yang seharusnya menjadi kewajiban PT Biomas tidak ditunaikan,” tegas Fauzan.
Yohanes