Morowali, Sulawesi Tengah – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Morowali, Arifin Lakane, S.Pd., M.M, memberikan klarifikasi terkait 718 mahasiswa yang tidak memperoleh bantuan Beasiswa Kabupaten Morowali Tahap III Tahun 2025.
Dalam keterangannya kepada media pada Jumat malam (31/10/2025), Arifin menegaskan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Kepala Dinas selama dua minggu, dan program beasiswa tersebut merupakan warisan dari kepemimpinan sebelumnya.
“Saya ini baru masuk jadi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, belum cukup satu bulan, baru dua minggu. Program beasiswa itu dibuat oleh Kadis lama. Mereka hanya menganggarkan untuk 4.050 orang di tahun 2025,” jelas Arifin.
Menurutnya, saat pendaftaran tahap III dibuka, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1.200 mahasiswa, sementara kuota tersisa hanya untuk sekitar 500 orang. Akibatnya, sebanyak 718 mahasiswa tidak terakomodasi dalam program tersebut.
“Penetapan sudah selesai dan perubahan anggaran sudah tutup buku. Jadi saya hanya meneruskan. Padahal saya lihat masih ada dana MBG yang tidak terpakai sekitar Rp80 miliar. Sayangnya, dana itu tidak bisa digeser karena sudah melewati penetapan,” ujar Arifin.
Ia menegaskan bahwa permasalahan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab Kadis sebelumnya.
“Kalau mau demo, ya demo saja Kadis sebelumnya,” tegas Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya mencari solusi dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah agar mahasiswa yang belum tercover bisa masuk ke program Beasiswa Berani Cerdas, meski nilainya lebih kecil.
“Solusinya satu, berkoordinasi dengan provinsi. Siapa tahu bisa masuk ke Beasiswa Berani Cerdas daripada tidak dapat sama sekali,” katanya.
Arifin menambahkan, jumlah total pendaftar mencapai sekitar 5.200 mahasiswa, sementara anggaran hanya cukup untuk 4.050 penerima. Sisanya, sebanyak 718 mahasiswa, akan dikomunikasikan ke pihak provinsi untuk ditindaklanjuti.
“Sebetulnya ini tanggung jawab Kadis sebelumnya. Mereka yang harus ditanya, kenapa hanya anggarkan segitu, padahal uang daerah masih banyak,” pungkasnya.
(Yohanes)


 
							












 
 
