Sulawesi Tengah- Terkait dengan penggunaan obat- obat terlarang atau Narkoba, Kepala Desa Bungitende, Kecamatan Bungku Selatan, Layangkan keluhannya dan harapanya Lewat Perkumpulan Orang Same Bajau Indonesia (POSBI) di Kabupaten Morowali
“Dengan terbentuknya POSBI ini di Kabupaten Morowali tidak hanya serimonial tapi menjadi wadah suku Bajau untuk memperjuangkan hak-hak mata pencaharian kehidupan masyarakat suku bajau terkait aturan- aturan yang diterbitkan oleh pemerintah yang tidak memihak kepada suku Bajau yang ada di Kecamatan Bungku Selatan,” ucap Ardi selaku Kepala Desa Bungitende, Sabtu(26/07/2025).
Kemudian terkait dengan keluhan masyarakat tentang rompong, karena sekarang aturannya tidak boleh membuang rompong di sembarang tempat. Menurut Ardi itu merusak laut, sementara ini salah satu mata pencaharian yang sudah puluhan tahun dilakukan oleh masyarakat suku Bajau. “Apabila rompong ini tidak dibuang oleh masyarakat bajau dimana kah mereka akan mencari hidup? ,” tanya Ardhi yang sangat prihatin atas nasib kehidupan warganya di Desa Bungitende.
Yang mirisnya lagi tambah Ardi, terkait keluhan masyarakat Bungitende soal dugaan maraknya narkoba di kalangan profesi sebagai nelayan yang mungkin tidak mengetahui tentang dampak narkoba. Sekarang ini masyarakat Suku Bajau di Bungitende diduga memakai bahan itu ketika melakukan penyelaman dan itu sangat berbahaya bisa mengakibatkan kematian.
“Saya berharap kepada aparat penegak hukum (APH) bisa terbuka mata, dan bisa beroperasi di Desa Bungitende untuk menegakkan aturan- aturan, Agar para pelaku di tangkap dan diamankan,” ungkapnya.
Ia menambahkan melalui terbentuknya POSBI agar dapat bisa membantu pemerintah dalam kurung pemerintah desa untuk penyalahgunaan narkoba di masyarakat suku Bajau yang sangat memprihatikan. Kemudian APH dapat melakukan sosialisasi atau tindak tegas terhadap penyalahgunan narkoba.
Yohanes
