Sulawesi Tengah- Konfederasi serikat buruh sejahtera indonsia(K- SBSI) bersama Federasi serikat buruh sejahtera indonesia(F- SBSI) mengadakan perayaan hari buruh sedunia di Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Kamis(08/05/2025)
Johanes Dartha Pakpahan selaku ketua umum DPP K- SBSI yang Didampingi oleh Hendrik Hutabarak selaku koordinator wilayah Sulawesi Tengah K- SBSI menjelaskan bahwa di Morowali ini “Kita berharap banyak investasi yang masuk yang akan menompang ekonomi lokal, maka dari itu semua investasi yang masuk disini harus taat dengan aturan indonesia, karena kalau tidak taat maka tidak akan menunjang ekonomi lokal,” kata Dartha.
“Kita mengadakan kegiatan- kegiatan seperti ini supaya kawan- kawan diberi pemahaman perlahan-lahan tentang yang beranggapan antara buruh dan pengusaha itu selalu berlawanan oleh karena itu harus disingkirkan secara pelan-pelan jika pengusahanya taat aturan maka saya percaya hubungan industrial bisa terjalin dengan baik,”jelas Dartha.
Kemudia kalau jadi buruh itu ada tanggungjawab dan kewajiban masing-masing pihak dan pengusaha mempunyai tanggung jawab dan kewajiban. ketika buruh sudah melakukan kewajibannya maka dia memperoleh haknya yang sudah tercantum dalam undang-undang seperti upah yang selalu menjadi masalah, cuti, diskriminasi gender seharusnya tidak akan terjadi lagi dengan adanya kegiatan seperti ini teman- teman buruh sadar dan paham aturan.
Saat ini para buruh masih mengeluh makanya kemarin pada waktu May Day di Jakarta. Kita sampaikan kepada Presiden RI dan kemudian Presiden Prabowo Subianto menyambut dengan sangat baik itu sebanya kemarin Presiden sudah berencana membentuk dewan kesejahteraan buruh nasional karena keluhan dari pada buruh saat aturan itu tidak dilaksanakan dan kemudian di Dewan buruh itu akan kita mengsinkronkan supaya pelaksanaan dan pengawasan nya juga bisa berjalan,”jelasnya
Sementara itu Hendrik Hutabarak menambahkan pihaknya berharap dukungan dari semua pihak, jadi untuk kedapan lebih meriah lagi May Day ini, karena hari buruh Internasional yang wajib kita laksanakan setiap tahunnya dan tidak hanya sebatas seremonial namun harus ada perubahan- perubahan nasib buruh dan kesejahteraan buruh lebih khusus kesejahteraan investor yang masuk disini, bisa tenang dan bersama-sama kedua belah pihak buruh dan perusahaan sama- sama harmonis.
Selanjutnya dikatakan Randi Tandi Sampe, selaku ketua Fikep K- SBSI Kabupaten Morowali bahwa kalau dari kami SBSI berharap semoga kedepan kawan- kawan yang bergabung di SBSI itu bisa bekerja secara profesional dan meningkatkan produktivitas dengan perusahaan, tapi setelah selesai semua itu kita berharap kepihak perusahaan bisa memperhatikan hak buruhnya dan kesejahteraan buruh bisa tercapai, dan selain itu ada hubungan yang baik antara pekerja dengan pihak perusahaan. “Kami berharap dukungan pemerintah dari dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi(Nakertrans) juga ikut campur sebagaimana hubungan baik kita supaya bisa tercapai,”ucap Randi.
K- SBSI sendiri adalah organisasi serikat buruh Independen pertama di indonesia yang didirikan pada 25 April 1992 oleh Muchtar Pakpahan. Organisasi ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan buruh dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Tempat yang sama Dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi( Nakertrans) Kabupaten Morowali yang diwakili Muh. Saleh, mengapresiasi kegiatan SBSI dan mengajak untuk bergandengan tangan dan pemerintah selalu berada disamping pekerja, bagaimana pun serikat buruh, pemerintah dan pengusaha itu sama- sama tujuanya untuk membangun.(*)