Morowali– PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus memperlihatkan komitmennya dalam memajukan pendidikan melalui program beasiswa hilirisasi. Program ini menjadi jembatan bagi generasi muda untuk menyiapkan diri sebagai talenta siap kerja dan berkontribusi di sektor hilirisasi mineral dan logam.(12/09/2025)
Selain memberikan bantuan pendidikan, IMIP juga membuka kesempatan magang hingga peluang kerja bagi mahasiswa yang memenuhi kualifikasi SDM unggul. Program ini dijalankan bersama sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Pada pekan pertama September 2025, IMIP telah menyalurkan beasiswa hilirisasi kepada 638 mahasiswa, yakni 603 mahasiswa Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) dan 35 mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar. Target selanjutnya adalah 50 mahasiswa Unhas, 160 mahasiswa Universitas Tadulako Palu, serta 120 mahasiswa Politeknik ATI Makassar.
Head of HR PT IMIP, Achmanto Mendatu, menyampaikan program beasiswa hilirisasi ini bertujuan mengembangkan SDM berkeahlian sesuai kebutuhan industri sekaligus mendukung hilirisasi nasional.
“Kami sudah membayarkan UKT mahasiswa PILM dari tiga angkatan, 2023, 2024 dan 2025. Perguruan tinggi lainnya akan menyusul. Kami ingin memastikan keterlibatan industri sejak proses pendidikan sehingga menghasilkan tenaga kerja terampil yang kompeten,” ungkapnya.
Beasiswa hilirisasi IMIP diinisiasi oleh Yayasan IMIP Peduli. Skemanya terdiri dari beasiswa individu dan kelas kerja sama.
Beasiswa individu diberikan kepada mahasiswa lebih dari 20 perguruan tinggi mitra di seluruh Indonesia, khusus jurusan yang relevan dengan industri hilirisasi.
Beasiswa kelas kerja sama diperuntukkan bagi mahasiswa empat perguruan tinggi mitra utama: Universitas Hasanuddin, Universitas Tadulako, Politeknik Industri Logam Morowali, dan Politeknik ATI Makassar.
Syarat penerima beasiswa mencakup mahasiswa D3, D4 atau S1 minimal semester 5, IPK minimal 3,0, tidak sedang menerima beasiswa lain, dan bersedia mengikuti ikatan dinas serta bekerja di perusahaan setelah lulus.
“PT IMIP memandang pendidikan sebagai bagian penting dalam meningkatkan standar perekonomian negeri dengan mencetak talenta muda, utamanya pada sektor industri mineral dan logam. Kami berkomitmen terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah maupun perguruan tinggi untuk mempersiapkan SDM industri yang berdaya saing,” kata Achmanto Mendatu.
Program ini diharapkan menjadi contoh pengembangan pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri dan inovasi nyata untuk mendukung pembangunan kawasan.
Yohanes