Scroll untuk baca artikel
Example 728x250
Investasi

IMIP Dorong Hortikultura Berkelanjutan: Transformasi Lahan Tidur Jadi Sumber Ekonomi Baru

42
×

IMIP Dorong Hortikultura Berkelanjutan: Transformasi Lahan Tidur Jadi Sumber Ekonomi Baru

Sebarkan artikel ini

Morowali, Sulawesi Tengah – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terus memperkuat komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan program hortikultura di kawasan lingkar industri. Inisiatif ini menjadi langkah nyata perusahaan dalam mengubah lahan tidak produktif menjadi area pertanian bernilai ekonomi tinggi, sekaligus membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.

“Melalui pengembangan hortikultura, kami ingin menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Program ini membuka peluang kerja baru sekaligus meningkatkan keterampilan bertani yang berkelanjutan,” ujar Tarya, PIC Program Budidaya Sumber Daya Hayati CSR PT IMIP, Kamis (16/10/2025).

Program hortikultura berkelanjutan ini berfokus pada pemanfaatan lahan tidur di sekitar kawasan industri untuk ditanami berbagai komoditas sayur. Selain memperkuat ketahanan pangan daerah, program ini juga bertujuan mendorong kemandirian ekonomi warga melalui pola tanam terpadu dan ramah lingkungan.

Menurut Tarya, sejumlah desa di Kecamatan Bahodopi memiliki cadangan lahan potensial untuk pertanian. Berdasarkan hasil assessment CSR IMIP di 12 desa lingkar industri, desa yang memiliki potensi besar di antaranya Desa Lele, Makarti Jaya, Lalampu, Dampala, Bahomakmur, dan Bahodopi.

Hingga saat ini, telah terbentuk tiga kelompok tani binaan, yakni:
– Kelompok Tani Suka Maju (13 hektare)
– Kelompok Tani Berkah Mobula (6 hektare) di Desa Lele, dan
– Kelompok Tani Pomponangi (9 hektare) di Desa Makarti Jaya.

Selain memberikan pendampingan teknis, IMIP juga menggandeng kelompok tani dan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan program. Hasil panen dari lahan pertanian tersebut sebagian diserap untuk kebutuhan pangan internal kawasan industri, sementara sisanya dipasarkan ke pasar lokal dan regional.

Program ini menjadi bukti nyata sinergi antara sektor industri dan pertanian. Melalui transformasi lahan dan pemberdayaan masyarakat, IMIP berupaya menumbuhkan ekosistem ekonomi yang inklusif sekaligus mendukung agenda pembangunan hijau di Sulawesi Tengah.

“Ini bukan sekadar proyek pertanian, tetapi langkah strategis dalam membangun keseimbangan antara pertumbuhan industri dan keberlanjutan lingkungan,” tambah Tarya.

Dengan langkah ini, IMIP berharap kawasan lingkar industri tak hanya dikenal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis nikel, tetapi juga sebagai sentra pertanian produktif yang menopang kesejahteraan masyarakat Morowali.

 

(Yohanes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250 Example 728x250