Morowali, Sulawesi Tengah— Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) II Morowali yang dijadwalkan berlangsung pada 23 November hingga 4 Desember 2025, muncul polemik di internal salah satu kecamatan peserta.
Dari sembilan kecamatan yang akan berlaga, Kecamatan Bungku Barat kini menuai sorotan akibat mundurnya Cabang Olahraga (Cabor) Beladiri Karate yang semula akan mewakili wilayah tersebut.
Keputusan mundur ini diduga dipicu oleh ketidakjelasan dukungan dari pihak pemerintah kecamatan terhadap kebutuhan para atlet dan tim. Menurut informasi yang diterima, dua kali rapat koordinasi telah digelar oleh pihak kecamatan, namun tak kunjung menghasilkan kepastian mengenai konsumsi, perlengkapan latihan, maupun kesiapan anggaran.
“Rapat pertama tanggal 9 Oktober membahas jumlah atlet dan kebutuhan perlengkapan masing-masing cabor. Tapi sampai rapat selesai, penanggung jawab dan koordinator Porkab hanya mengatakan akan diusahakan. Begitu juga pada rapat kedua tanggal 20 Oktober, tidak ada kepastian sampai rapat berakhir,” ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya.
Kekecewaan semakin memuncak ketika sejumlah koordinator cabor meminta kejelasan terkait pagu anggaran belanja kecamatan yang menjadi dasar penyediaan fasilitas bagi para atlet. Namun, komunikasi yang dilakukan hingga melalui sambungan telepon tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
Akibatnya, Koordinator Cabor Beladiri Karate Kecamatan Bungku Barat secara resmi menyatakan mundur dari ajang PORKAB II Morowali. Lebih jauh, pihaknya juga menuntut penggantian biaya pribadi yang telah dikeluarkan selama satu bulan masa latihan.
Langkah ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan publik terhadap mekanisme persiapan yang dilakukan di tingkat kecamatan. Padahal, PORKAB Morowali sejatinya diharapkan menjadi ajang pembinaan sekaligus wadah mempererat solidaritas antar-kecamatan melalui semangat sportivitas dan prestasi.
(Yohanes)















