Morowali, Sulawesi Tengah — Perpindahan politik Asfar, SE., akhirnya terjawab. Isu hengkangnya dari PKS dan merapat ke Partai Amanat Nasional (PAN) yang sebelumnya hanya menjadi spekulasi, kini resmi dikonfirmasi langsung oleh yang bersangkutan.
Dalam pernyataannya, Asfar menegaskan bahwa ia telah mengundurkan diri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan memilih menapaki langkah politik baru bersama PAN.
“Benar saya mundur dari PKS. Sekarang saya fokus mempersiapkan langkah politik bersama partai baru,” ujarnya pada Minggu (30/11/2025).
Meski penyampaiannya singkat, keputusan itu terlihat jelas bukan langkah spontan. Asfar menyiratkan bahwa perpindahannya merupakan pilihan politik yang telah dipertimbangkan matang, terutama terkait ruang gerak dan visi perjuangan yang ingin ia jalani ke depan.
Asfar juga menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus permohonan maaf kepada jajaran PKS Morowali.
“Saya berterima kasih kepada orang tua dan saudara-saudara saya di PKS atas ruang pengabdian yang diberikan. Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan. Jika ada kekurangan selama saya berproses di PKS, saya memohon maaf. Langkah saya ini bukan karena kekecewaan, tetapi karena saya mencari ruang yang lebih selaras dengan keyakinan dan cara saya berkontribusi,” ungkapnya.
Di sisi lain, perpindahan Asfar ke PAN bukan sebatas pergantian bendera politik. Informasi dari DPW PAN Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa Asfar langsung menerima kepercayaan strategis sebagai Ketua Formatur DPD PAN Morowali.
“Benar bahwa Pak Asfar bergabung ke PAN dan dimandatkan oleh DPP PAN sebagai Ketua Formatur DPD PAN Morowali. Penetapannya dibacakan langsung oleh Ketum Zulkifli Hasan pada Musda Serentak ke-VI,” kata pengurus DPW PAN Sulawesi Tengah, Ramadan, Senin (1/12/2025).
Mandat tersebut menempatkan Asfar pada posisi penting dalam struktur PAN Morowali. Sebagai Ketua Formatur, ia memiliki kewenangan menyusun komposisi pengurus DPD—sebuah langkah awal yang menentukan arah pergerakan PAN di tingkat kabupaten.
Dengan demikian, alasan mundurnya Asfar dari PKS kini tampak lebih jelas. Ia tidak hanya berpindah partai, tetapi sedang membuka babak baru yang memberinya ruang lebih besar untuk bergerak. Sosoknya yang dikenal aktif di berbagai komunitas membuat dinamika politik Morowali ke depan diprediksi semakin kompetitif.
Meski publik mempertanyakan apakah perpindahan ke PAN merupakan strategi politik menuju posisi ketua, Asfar memilih memberi jawaban yang lebih diplomatis.
“Saya tidak dalam posisi mengejar jabatan apa pun. Saya hanya merasa PAN lebih selaras dengan keyakinan dan cara saya berjuang,” tegasnya.
Dengan mandat baru yang ia emban, satu hal telah dipastikan: Asfar telah menutup fase politiknya di PKS dan kini menapaki lembaran baru di PAN. Langkah yang ia ambil diyakini akan mengubah peta dinamika politik Morowali dalam waktu dekat(*)
