
Amrin Selaku Jendral Lapangan
Morowali– Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) Kabupaten Morowali menyuarakan keresahan kolektif terkait pengelolaan dana bantuan pendidikan yang dinilai tidak transparan dan sarat masalah. Dalam aksi yang digelar di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Morowali, mahasiswa menegaskan bahwa gerakan mereka bukan sekadar menuntut persoalan nominal bantuan Rp12 juta, melainkan menyangkut tata kelola pendidikan yang lebih luas.

Menurut mahasiswa, penggunaan anggaran tahap pertama sama sekali tidak mencerminkan tata kelola yang baik. “Sampai hari ini, banyak mahasiswa yang belum mendapat kejelasan terkait bantuan tersebut. Data penerima tidak valid, ada mahasiswa semester akhir yang tidak mendapat bantuan, sementara mahasiswa semester awal justru menerima. Ini jelas kesalahan serius dari Dinas Pendidikan,” tegas Amrin, Jendral Aliansi Mahasiswa Morowali, Jumat(19/09/2025)
Aliansi juga menyoroti sikap Kepala Dinas Pendidikan yang dinilai anti kritik dan tidak pro terhadap demokrasi. Video klarifikasi berdurasi tiga menit yang beredar di media sosial dianggap tidak menjawab substansi tuntutan mahasiswa.
Selain dana bantuan, mahasiswa juga menyoroti lemahnya perhatian Dinas Pendidikan terhadap persoalan strategis, termasuk keberadaan Kampus Politeknik Morowali yang hingga kini belum mampu menjamin kepastian magang bagi ratusan mahasiswa. Padahal kampus tersebut berdiri di kawasan industri strategis nasional IMIP.
“Gerakan ini bukan soal nominal, tetapi soal masa depan pendidikan di Morowali. Jika aspirasi kami tidak direspons, maka kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” pungkas Amrin.
Yohanes















