Morowali- Bupati Morowali, Iksan Baharudin Abdul Rauf, menegaskan bahwa kritik merupakan hal wajar dalam pemerintahan dan harus diterima dengan terbuka. Ia meminta seluruh perangkat daerah, mulai dari kepala desa hingga jajaran lainnya, untuk tidak alergi terhadap kritik, Jumat(26/09/2025)
“Bupati itu tugasnya dikritik dan mengkritik. Jadi kalau ada kepala desa dikritik oleh bupati, memang itu tugasnya,” tegas Iksan saat menghadiri tradisi Mompakatau di Desa Buleleng, Kecamatan Bungku Pesisir.
Menurutnya, kritik yang disampaikan bukan tanpa dasar. Sebagai penanggung jawab pemerintahan, bupati memiliki kewajiban memastikan perangkat daerah bekerja sesuai kepentingan masyarakat.
“Bupati itu mengkritik karena kapasitasnya sebagai penanggung jawab di lingkup masyarakat. Siapa dia? Kepala desa contohnya. Jadi kita harus kritik,” jelasnya.
Iksan mengingatkan agar kritik dipandang sebagai bentuk kepedulian, bukan serangan pribadi.
“Kalau pak kepala desa dikritik, itu karena di belakangnya ada masyarakat. Di belakang pak kades ada masyarakat Buleleng, sementara masyarakatnya bupati itu sekabupaten Morowali. Jadi kalau saya datang mengkritik pak kades, itu saya mewakili keluarga besar di Buleleng juga,” ujarnya.
Bupati berharap, dengan terbukanya ruang kritik, hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat semakin sehat. Kritik, kata dia, bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk memperbaiki kinerja bersama.
Yohanes